Senin, 28 Desember 2009

Kekuatan Klub-klub Kendal Merata



KENDAL- Klub-klub bulutangkis di Kabupaten Kendal, berbagi rata dalam perolehan juara dari 17  kelompok umur (KU) yang dipertandingkan pada kejuaraan bulutangkis Dandim Cup III  2009 yang berakhir Sabtu (26/12) malam lalu.

Hal ini ada mengindikasikan masing-masing klub memiliki pemain andalan yang diturunkan di tiap kelompok pertandingan. Sebanyak 306 pebulutangkis bersaing dalam kejuaraan yang berlangsung  antara 21-26 Desember di GOR Bahurekso Kendal. Adapun, pemain yang berhasil meraih juara I di masing-masing kelompok adalah, kelompok Dini Putra Utama (Aris S dari klub Moro Tresno Boja), Dini Putri Utama dan Juara 3 Anak Madya (Rifa Ayu dari MTB),  Dini Putra Madya (Ari S-MTB).

Kelompok Anak Putri Utama (Nadya-BRI), Anak Putra Utama (Satra dari SBR), Anak Putri Madya (Dian Eka Vinanti-MTB), Anak Putra Madya (Roni-FTW), Pemula Putri (Farida-PTS), Putra Pemula (Cahyo M dari SBR),  Remaja Putri (Lely Kurnia A-SBR), Remaja Putra (Angga Kusuma-PTS), Taruna (Rio Adiyatma-SBR).
Event Tahunan Ganda Dewasa (Eko dan Fentri dari BRI), Tunggal Remaja (Cipto dari Bakopak), Ganda Veteran (Purwanto-Sakroni dari Weleri), serta untuk juara I-III  Ganda Beregu masing-masing diraih klub BRI, Garuda Kaliwungu, Utama Weleri dan Prestasi Weleri.

Pebulutangkis yang berhasil meraih juara I-III berhak mendapatkan trofi, piagam penghargaan, serta uang pembinaan. Penyerahan piala dan piagam itu  secara simbolis antara lain dilakukan Dandim 0715/Kendal Letkol Arm Marhusa Hutahaean, Ketua Pengcab PBSI H Subur Isnadi SH.

’’Kejuaraan serupa bakal digelar pada tahun depan, karena event yang dihelat sejak 2006 ini sudah menjadi agenda tahunan bagi Pengcab PBSI Kendal,’’ kata Subur di sela-sela penutupan kejurcab. (G15-83)  

Kamis, 10 Desember 2009

Lakon Hidup Penyadap Karet


Perkebunan Karet Kalimas
PAGI-pagi, belasan orang menyusuri kebun karet di Jatibarang (Palapa) Mijen. Sepatu boot mereka dijadikan alas agar tak terganggu ular di rerumputan. Pisau, senter, ceneng (mirip mangkok—Red), juga tong dalam pikulan menjadi peranti yang wajib mereka bawa untuk bekerja.

Pekerjaan yang dimulai pada 1980-an hingga kini masih dilakoni Jarwo (54). Senter yang pasang di atas kepalanya merupakan upaya agar batang pohon yang ditoreh pisaunya bisa kelihatan. Satu per satu, batang kayu karet disadap dari bawah ke atas untuk memenuhi 250 cenengnya.
Gerakannya masih lincah untuk menaiki anak tangga hingga mencapai ketinggian 5 meter. Sementara istrinya Suparni (44) hanya menyadap bagian bawah pohon. Kakinya yang sakit tertabrak mobil membuatnya tak bisa bebas bekerja seperti dulu.

Pukul 4:00, Jarwo sampai lokasi, setengah jam lebih awal dari teman-temannya. Meski begitu, dia bukan termasuk orang yang ngaya. Selain gaji bulanan, dia mendapatkan Rp 250 dari tiap kilogram lateks yang didapatnya per hari. Sekilo lateks dihargai Rp 2.000.

Joko (31), penyadap lainnya mengungkapkan, untuk mengambil mangkok berisi lateks hanya perlu satu jam. Di daerah tempatnya bermukim, Trisobo, Boja sedang masa tanam karet. Istrinya pun turut menanamnya. Pria yang baru setahun nderes (menyadap karet—Red) getah karet mengatakan, pekerjaannya tak dapat ditarget mengingat sudah banyak pohon yang rusak.

Dikatakannya, jumlah getah yang dihasilkan tiap pohon tidaklah sama, tergantung jenis pohon dan umurnya. Semakin tua pohon, makin seret menghasilkan getahnya. Untuk itu, mereka terkadang harus menaburkan obat agar getah bisa keluar lebih banyak. Namun jika terlalu sering, pohon bisa tak bergetah karena sering diperas.
Terkendala Hujan Karena memanjat adalah pekerjaan keseharian mereka, para penyadap karet dituntut lebih berhati-hati di musim hujan seperti sekarang. Sungguh berbahaya bagi mereka kalau sampai jatuh dari pohon, meskipun jika itu terjadi segala risiko ditanggung perusahaan.

Di musim ini, mereka akan sering menghentikan pekerjaan. Jika lewat pukul 9:00 hujan tak kunjung reda, mereka tak berangkat kerja. Namun, jika sebelum jam itu sudah reda, mereka tetap menyadap getah meski hasilnya kurang bagus.

Hasil kerja mereka pun akan sia-sia jika terlanjur nderes hujan baru tiba. Sebab, getah akan meluber bercampur air. “Kalau hujan, kami libur. Itu sudah faktor alam jadi tak bisa dicegah,” tuturnya.

Jika saat kemarau mendapatkan 15 kg lateks, musim hujan mereka bisa mendapatkan lebih banyak. Namun, kualitasnya kalah bagus dibanding ketika kemarau. Hari itu, Joko mendapatkan 26 kg sementara Jarwo memanen 30 kg.
http://m.suaramerdeka.com

Minggu, 06 Desember 2009

ADZAN….



Tahukah  anda bahwa suara adzan akan berkumandang tanpa henti, hingga datangnya akhir jaman ?.. “ setiap jam ,satiap detik di belahan dunia ini  selalu terdengar suara muadzin mengagungkan asma Allah

Sesuatu yang tak pernah terjangkau di akal pikiran ini… subhanallah..”
Kalau mungkin setiap kawasan ini boleh memasang pengeras suara, mungkin akan bergetar satu dunia dengan alunan Adzan yang tak terputus sepanjang jaman….
Bisa di bayangin k’lo kita berada di angkasa dengan menyaksikan bumi di bawah kita gaungan dan gema Adzan akan terdenganr tanpa henti…
Subhanallah begitu hebat dan agungnya islam ini …
Ketika aku mendengar Adzan berkumandang
kehinaan merasuki diri.. aku itu ternyata sombong dan angkuh
karena tidak bergegas untuk mendatangi panggilan muadzin
masih saja disibukan oleh duniawi
lihat betapa kecilnya kita tapi mengapa kita sering kali jauh dari Allah swt  ..????  
“….Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh…

Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau… “

Dalam hitungan detik Allah dapat membalik semua takdir hidupmu jika Dia (Allah) menghendaki….
(sumber ym"5des09.wds)




Keutamaan Adzan
(a). Sebab terampuninya dosa. Dari Uqbah bin Amir, Rosululloh bersabda,“Rabb-mu merasa takjub terhadap seorang penggembala kambing di puncak gunung, dia adzan dan sholat. Maka Allah berfirman,’Lihatlah hambaKu ini, dia mengumandangkan adzan dan sholat karena takut kepadaKu. Sungguh Aku telah mengampuni hambaKu dan Aku memasukkannya ke surga” {HR. Abu Dawud, dishohihkan Syaikh Al Albani}
(b). Setan lari terbirit-birit ketika mendengar adzan. Abu Hurairah berkata, Rosululloh bersabda,”Apabila adzan dikumandangkan, setan lari terkentut-kentut sehingga dia tidak mendengarkan adzan. Apabila adzan telah selesai, dia (setan) datang mengganggu seorang dalam hatinya, dia membisikkan,’Ingatlah ini dan ingatlah itu, suatu hal yang tidak teringat sebelumnya, hingga seorang hamba tidak mengetahui lagi berapa rokaat dia sholat.” {HR. Bukhori dan Muslim}
(c). Doa setelah adzan adalah mustajab. Dari Anas bin Malik, Rosululloh bersabda,”Doa antara adzan dan iqomah tidak tertolak (mustajab).” {HR. Abu Dawud, dishohihkan Syaikh Al Albani}
(d). Para muadzin merupakan orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat. Dari Muawiyah, beliau berkata,”Saya mendengar Rosululloh bersabda,’Para muadzin adalah manusia yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” {HR. Muslim}. Hal ini menunjukkan tentang keutamaan dan kemuliaan mereka dibandingkan dengan yang lainnya pada hari kiamat.

4Ndik, 6 des 09.- 8.54 wib