Jumat, 19 November 2010

Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan,
setelah begadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap
yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam
kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.
{Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya)
atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.}
(QS. Al-Maidah: 52)
Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti
datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah.
Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan
akan datang secepat kelebatan cahaya-dan kedipan mata. Kabarkan juga
kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan
segera tiba.
Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang
tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang
rimbun penuh hijau dedaunan.
Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa,
tali itu akan segera putus.
Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan
berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.
Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s. Dan itu,
karena pertolongan Ilahi membuka "jendela" seraya berkata:
{Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.}
(QS. Al-Anbiya': 69)
Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s).
Itu, tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah,
{Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia
akan memberi petunjuk kepadaku.}
(QS. Asy-Syu'ara:: 62)
Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi
Muhammad s.a.w. yang ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa
Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga,
rasa aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.
Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang
(mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan,
kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena mereka
hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka.
Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang
tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar
rumahnya.
Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena
setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti
kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir,
tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang
silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang
Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah
mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi
sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan

Rabu, 10 November 2010

Pray For Merapi

Sleman, 7 Nopember 2010,

Kami bersama temen temen PUK SP Kahutindo PT. Karyadeka Alam Lestari Perkebunan Karet Kalimas melaksanakan kegiatan Peduli Korban Letusan Merapi dengan menyapaikan bantuan yang di kumpulkan oleh rekan rekan . Pertama yang kami kunjungi di daerah Desa Kreto Kec Mungkid Magelang tempat pengungsian tersebut berada di radius kurang lebih 20Km dari puncak merapi, Penghuni pengungsian disana banyak sekali anak2 balita, di tempat pengungsian tersebut banyak di perlukan Tikar, selimut dan makanan Bayi serta susu Anak-anak, di tempat tersebut di huni sekitar 250-an jiwa pengungsi. Tempat tersebut lsangsung di koordinir oleh Kepala Desa Setempat.
Titik kedua yang kami samperin adalah di daerah Keceme ..tempat pengungsian tersebut di huni beberapa orang dari daerah Turi, mereka sudah dua kali pindah lokasi untuk mengungsi karena perluasan wilayah bahaya yang terjadi karena letusan Merapi… disana sambil istirahat kami berbagi rasa dengan anak2 dengan membagikan susu coklat sambil berbincang sedikit ternyata apa yang kami lakukan itu dapaet menghibur walau mungkin sejenak, sedikit dapat melepas kecemasan dengan bahaya yang mungkin masih mengancam. Kondisi pengungsi secara Umum untuk logistic kebutuhan makan tidak begitu kekurangan tapi untuk bantuan psikologi bagi pengungsi untuk dapat memberikan rasa aman ini sangat di butuhkan.
Dan titik ketiga yang kami datangi adalah di SD N Jetisharjo dimana camp pengungsian itu menampung 1200an orang .., sedang kapasitasnya hanya 700an, terlihat pas disana kemaren ada beberapa pengungsi pindah lokasi, di camp-camp pengungsian sering terjadi pemindahan para pengungsi dari satu tempat ke tempat yang lain ini sangat menyulitkan pendataan yang up todate dan menyulitkan pendistribusian barang-barang bantuan. Karena mereka pengungsi terkadang pindah tanpa ada laporan pada para relawan/petugas yang ada.
Hemm… pas aku di posko Caturharjo ada seorang bapak2 Tua..minta ganti celana gini celetukNya.. “ mas aku iki njaluk ganti katok iki uwis telung dino ora salin aku meh bali ora entuk .. yen salin kuwie ning umah ku akeh…..””
Kemudian keluhan dari bapak tua itu di tanggapi dengan baik oleh Relawan dari UGM dan di berikan satu baju . dan satu celana.. “ dengan iba ak ambil kaos yg ak siapin buat ganti .. ak kasih deh ke bapak tua tadi…””
ohh.. mungkin sebelum bencana kehidupan mereka lebih baik dari kita semua namun , apa yang terjadi saat ini kekayaan yang mereka kumpulkan dengan jerih payahnya itu sudah jauh tidak terpikir.. mereka hanya berpikir untuk nyawa mereka…””
di titik keempat yang kami kunjungi adalah di lokasi SMP N 1 Sleman…, sayang disana kami tidak bertemu banyak dengan pengungsi kami hanya bertemu dengan relawan yang berada di posko kami sampaikan bantuan yang berasal dari DPP SP Kahutindo.

Jam menunjukan pukul 15.43 kami beserta rombongan mulai beranjak dari sleman pulang menuju semarang dengan banyak hikmah.., cerita yang aku dapatkan… setidaknya kita semestinya lebih banyak bersyukur dengan keadaan yang ada saat ini, dan mencoba untuk kita semua lebih mendekatkan diri pada sang khalik..
Kota muntilan yang dulu hijau kini tak terlihat , hanya debu dan debu saja yang terlihat … kaya kota mati.. hehehe.., sampe sampe kami gak bisa cari tempat makan warung pada tutup semua, kami hanya makan dengan sedikt bekal yang kami bawa… baru setelah jam 17.45 kami dapatkan warung kedei kopi ..kami mampir untuk istirahat sholat maghrib dan makan sekalian ngobrol kegiatan sehari sinambi menikmati kopi klothok….
Good job… n terima kasih pada semua yang telah mendukung kegiatan kami..

Kalimas, 8 nop 2010. jam 10.37

Jumat, 05 November 2010

Yakinilah Bahwa Anda Tetap Mulia Bersama Para Penerima Cobaan!

Tengoklah kanan kiri, tidakkah Anda menyaksikan betapa banyaknya
orang yang sedang mendapat cobaan, dan betapa banyaknya orang yang
sedang tertimpa bencana? Telusurilah, di setiap rumah pasti ada yang
merintih, dan setiap pipi pasti pernah basah oleh air mata.
Sungguh, betapa banyaknya penderitaan yang terjadi, dan betapa
banyak pula orang-orang yang sabar menghadapinya. Maka Anda bukan
hanya satu-satunya orang yang mendapat cobaan. Bahkan, mungkin saja
penderitaan atau cobaan Anda tidak seberapa bila dibandingkan dengan
cobaan orang lain. Berapa banyak di dunia ini orang yang terbaring sakit di
atas ranjang selama bertahun-tahun dan hanya mampu membolak-balikkan
badannya, lalu merintih kesakitan dan menjerit menahan nyeri.
Berapa banyak orang yang dipenjara selama bertahun-tahun tanpa
pernah dapat melihat cahaya matahari sekalipun, dan ia hanya mengenal
jeruji'jeruji selnya.
Berapa banyak orang tua yang harus kehilangan buah hatinya, baik
yang masih belia dan lucu-lucunya, atau yang sudah remaja dan penuh
harapan.
Betapa banyaknya di dunia ini orang yang menderita, mendapat ujian
dan cobaan, belum lagi mereka yang harus setiap saat menahan himpitan
hidup.
Kini, sudah tiba waktu Anda untuk memandang diri Anda mulia
bersama mereka yang terkena musibah dan mendapat cobaan. Sudah tiba
pula waktu Anda untuk menyadari bahwasanya kehidupan di dunia ini
merupakan penjara bagi orang-orang mukmin dan tempat kesusahan dan
cobaan. Di pagi hari, istana-istana kehidupan penuh sesak dengan
penghuninya, namun menjelang senja istana-istana itu ambruk menjadi
reruntuhan. Mungkin saat ini kekuatan masih prima, badan masih sehat,
harta melimpah, dan keturunan banyak jumlahnya. Namun dalam hitungan
hari saja semuanya bisa berubah: jatuh miskin, kematian datang secara tibatiba,
perpisahan yang tak bisa dihindarkan, dan sakit yang tiba-tiba
menyerang.
{Dan, telah nyata bagimu bagaimana Kami berbuat terhadap mereka dan telah
Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan.}
(QS. Ibrahim: 45)
Sebaiknya Anda mempersiapkan diri sebagaimana kesiapan seekor unta
berpengalaman yang akan mengiringi Anda menyeberangi padang sahara.
Bandingkan penderitaan Anda dengan penderitaan orang-orang di sekitar
Anda dan orang-orang sebelum Anda, niscaya Anda akan sadar bahwa Anda
sebenarnya lebih beruntung dibanding mereka. Bahkan, Anda akan
merasakan bahwa penderitaan Anda itu hanyalah duri-duri kecil yang tak
ada artinya. Maka, panjatkan segala pujian kepada Allah atas semua
kebaikan-Nya itu, bersyukurlah kepada-Nya atas semua yang diberikan
kepada Anda, bersabarlah atas semua yang diambil-Nya, dan yakinilah
kemuliaan Anda bersama orang-orang menderita di sekitar Anda.
Banyak suri tauladan Rasulullah s.a.w. yang perlu Anda contob.
Syahdan, beliau pernah dilempar kotoran unta oleh orang-orang kafir
Makkah, kedua kakinya dicederai dan wajahnya mereka lukai. Dikepung
dalam suatu kaum beberapa lama hingga beliau hanya dapat makan
dedaunan apa adanya saja, diusir dari Makkah, dipukul gerahamnya hingga
retak, dicemarkan kehormatan isterinya, tujuh puluh sahabatnya terbunuh,
dan seorang putera serta sebagian besar puterinya meninggal dunia pada
saat beliau sedang senang-senangnya membelai mereka. Bahkan, karena
terlalu laparnya, beliau pernah mengikatkan batu di perutnya untuk menahan
lapar.
Beliau pernah pula dituduh sebagai seorang penyair (bukan penyampai
wahyu Allah), dukun, orang gila dan pembohong. Namun, Allah
melindunginya dari semua itu. Dan semua hal tadi merupakan cobaan yang
harus beliau hadapi dan penyucian jiwa yang tiada tara dan tandingannya.
Sebelum itu, Nabi Zakariya dibunuh kaumnya, Nabi Yahya dijagal,
Nabi Musa diusir dan dikejar-kejar, dan Ibrahim dibakar. Cobaan-cobaan
itu juga menimpa para khalifah dan pemimpin kita; Umar r.a. dilumuri dengan
darahnya sendiri, Utsman dibunuh diam-diam, dan Ali ditikam dari
belakang. Dan masih banyak lagi para pemimpin kita yang juga harus
menerima punggungnya penuh bekas cambukan, dijebloskan ke dalam
penjara, dan juga dibuang ke negari lain.
{Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang'orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan (dengan
bermacam-macam cobaan).}
(QS. Al-Baqarah: 214)